Jumat, 08 Februari 2013

Sebuah Tulisan

Bismillah...

Perjalanan manusia, memang penuh liku. Naik dan turun. Entah bagaimana nanti ujungnya. Di tempat rendah, ataukah tinggi, atau di tempat landai biasa saja.

Aku dengan segenap keterbatasanku ingin menjadi manusia yang baik, pada Allah taat, penuh manfaat, jauh dari hal-hal laknat.

Yang kutahu, Allah menyukai para pendosa yang bertaubat, dan tak menyukai ahli ibadah yang hatinya tak rendah, ibadahnya membuat merasa gagah dan pongah.

Perjalananku sama seperti manusia lain, kadang merasa hebat, bangga, namun di langkah yang lain merasa diri sehina-hinanya manusia. Silih berganti.

Hanya satu hal yang kupahami, saat hina maupun mulia, tautkanlah hati hanya pada Allah semata. Aku dengan segala kelemahanku, selalu berharap agar diriku selamanya terbebas dari belenggu-belenggu angkara murka.

Satu hal yang akan selalu kuingat, bahwa, harta, tahta, apapun yang kita miliki, kelak akan tamat kecuali mana yang paling bermanfaat, serta diterima oleh semulia-mulianya Zat.

Aku tahu dosaku melebur setia dalam dagingku, padahal saat aku lahir diriku suci, namun semakin bertambah usia, rasanya dosa kian bertambah. Andaikan dosa ini berbentuk bisul, niscaya aku jadi manusia paling buruk rupa.

Aku tahu dosaku seluas samudera, namun ampunan Allah lebih besar dari semesta. Namun yang kutakutkan bukanlah besarnya dosaku, namun rasa aman dari dosa-dosaku itu. Hingga aku ulang-ulang dan ulang.

Ibarat seorang yang terikat, aku ingin aku terikat oleh agama Allah, oleh petunjuk Allah, sehingga terseyok bagaimanapun, yang kuingin aku tetap terbawa arus ampunanNya, terbawa laju menujuu ridhoNya. Ah... aku tak mau jika tulisan ini seperti pembelaanku atas maksiat-maksiat diriku.

Aku hanya seorang yang compang camping keimanan dan akhlaknya, namun, aku tidak pernah ingin menyerah dari Rahmat dan AmpunanNya. Karena kalau ada bisikan agar aku menyerah dari usaha perbaikan diri, maka sungguh itu dari syetan.

Kepada kalian, sebuah pesan dariku, jangan pernah putus asa dari rahmat dan ampunanNya. Itu satu-satunya jalan keselamatan. Jika sejuta kalian berdosa dan bertaubat lagi, lalu berdosa lagi, dan taubat lagi, maka semoga saja, yang kesejuta satu, semoga benar-benar Allah mudahkan agar itu menjadi dosa terakhir lantaran kau tak pernah putus asa ari rahmat dan ampunanNya.

Sangatta, 8 Februari 2013

0 komentar:

Posting Komentar